Supremasi (Keutamaan) Yesus Kristus

mu151129_yesus_injil

 

 

Ia akan memuliakan Aku, ...” (Yohanes 16:14).

GERAKAN kekudusan masa kini tidak mempunyai realitas Perjanjian Baru yang tandas. Tidak terlihat bahwa mereka membutuhkan kematian Yesus Kristus. Yang mereka butuhkan adalah suasana atau atmosfer kesalehan , doa dan pengabdian.

Pengalaman seperti ini tidak bersifat adikodrati atau mengundang rasa takjub. Hal ini tidak memberi tempat bagi makna penderitaan Allah, dan tidak juga ditandai dengan “darah Anak Domba” (Wahyu 12:11). Hal itu tidak dimeteraikan oleh Roh Kudus sebagai hal yang sejati, dan hal itu tidak memiliki tanda-tanda nyata yang membuat orang berseru karena kagum dan heran, “Itu adalah perbuatan Allah Yang Mahakuasa!” Akan tetapi Perjanjian Baru hanyalah menceritakan pekerjaan Allah saja.

Contoh dari Perjanjian Baru tentang pengalaman Kristiani adalah pengabdian pribadi yang sungguh-sungguh kepada Pribadi Yesus Kristus. Semua dari apa yang disebut pengalaman Kristiani lainnya lepas dari Pribadi Yesus. Disini tidak ada regenerasi — tidak ada kelahiran baru dalam kerajaan dimana Kristus hidup dan memerintah diatas segalanya. Yang ada hanya pemikiran bahwa Ia adalah panutan kita.

Dalam Perjanjian Baru, Yesus Kristus adalah Juruselamat jauh sebelum Ia menjadi panutan kita. Dewasa ini Ia digambarkan sebagai pemimpin agama – sebagai panutan atau teladan biasa.

Memang Yesus adalah pemimpin agama, namun Ia jauh lebih dari itu. Ia adalah keselamatan itu sendiri; Ia adalah Injil Allah!

Yesus berkata, “…apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran … Ia akan memuliakan Aku…” (Yohanes 16:13-14). Ketika saya menyerahkan diri untuk menyatakan kebenaran dari Perjanjian Baru, saya menerima dari Allah karunia Roh Kudus, yang kemudian mulai menterjemahkan kepada saya  apa yang telah Yesus kerjakan. Roh Allah mengerjakan didalam roh batin saya apa yang telah Yesus Kristus lakukan pada melalui kematian-Nya.

Alkitab setahun: Jehezkiel 35 – 36; 2 Petrus 1

mu151129

Leave a comment